Sabtu, 17 September 2011

Sistem Rem pada Kendaraan

SISTEM REM PADA KENDARAAN

SISTEM REM
Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan atau memungkinkan pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting pada kendaraan dan berfungsi sebagai alat keselamatan dan untuk pengendaraan yang nyaman.

Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindah daya (Kopling diinjak), kendaraan cenderung tetap bergerak. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (bracking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.
Rem
Gambar 1. Cara Kerja Rem

Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa tipe tergantung dari penggunaannya.
  • Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan.
  • Rem parkir (Parking brake) digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
  • Rem tambahan (auxilary brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki0 yang digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat.
Sealanjutnya “engine brake” adakalanya digunakan untuk menurunkan kecepatan kendaraan. Braking effect ditimbulkan oleh tahanan putaran dari mesin itu sendiri, tidak ada peralatan khusus. Contohnya seperti dua orang saling berpegangan sambil berlari, walaupun yang depan cepat tapi ia akan mengimbangi yang belakang dengan larinya lambat.
REM KAKI
Rem kaki dikelompokan menjadi dua yaitu rem hidrolik dan rem peneumatik. Rem hidrolis lebih respon dibandingkan dengan rem lainnya. Berdasarkan mekanisme pengereman atau bagian yang berputar rem dikelompokan menjadi rem tromol dan rem cakram.


Ganbar 3 Sistematika Rem Hidraulik

Cara Kerja Rem Hidrolik.
Pada saat pedal rem diinjak, maka piston pada master silinder akan bergerak kearah kanan (Gambar 3).Cairan minyak rem yang ada pada master silinder akan terdorong dan menekan piston yang ada pada tiap – tiap silinder roda (wheel cylinder). Ingat bahwa fluida menekan kesegala arah, dan fluida cairan hydrolik harus bersifat inkompresible.Piston pada wheel silinder tadi akan bergerak kearah luar dan mendorong sepatu rem ( Rem Tromol) sehingga sepatu rem bagian kanvas rem akan bergesekan dengan tromol serta melakukan pengereman. Sedangkan pada rem piringan ( Cakram / Disk Brake ) masing –masing piston akan mendorong kanvas rem saling mendekat dan menjepit piringan atau disk serta terjadi pengereman.
Gaya pengereman yang terjadi pada silinder roda tergantung dari luas penampang silinder serta jumlah silinder yang ada pada kendaraan. Bias dikatakan gaya pada master silinder merupakan penjumlahan seluruh gaya pada semua silinder roda.
Komponen Rem Hidrolik
1. Backing Plate
Backing plate merupakan tempat kedudukan komponen rem tromol dan di pasang pada sumbu roda.
2. Silinder Roda (Wheel Cylinder )
Silinder roda terdiri dari atas bodi dan piston, berfungsi untuk mendorong sepatu rem ke tromol karena adanya dorongan tekanan hidrolik dari master silinder.
Silinder roda dibagi menjadi dua jenis , yaitu :
1. Single Piston, yaitu silinder roda yang memiliki satu piston saja.
2. Doble Piston, Silinder roda dengan dua buah piston.
Untuk silinder roda pada rem cakram tergantung dari calipernya, sedangkan pada rem tromol ( drum brake) tergantung dari jenis remnya.
3. Sepatu Rem dan kanvas Rem.
Kanvas rem menempel pada sepatu rem, bahkan dikomersilkan sebagai kanvas rem saja. Sepatu rem membantu kanvas rem agar bias terjadi pengereman, karena bahan antara kanvas rem dan sepatu rem berbeda.Untuk sepatu rem bahan terbuat dari logam dan kanvas rem dari non logam.kanvas rem terbuat dari logam agar tidak terjadi percikan api, karena seperti yang kita ketahui logam bergesekan dengan logam akan menimbulkan panas yang tinggi dan terjadinya percikan api sehingga bias menimbulkan kebakaran. Untuk kendaraan tertentu seperti kereta api kanvas dan sepatu rem menjadi satu terbuat dari logam.
4. Tromol Rem ( Drum )
Tromol rem merupakan bagian terpenting dari rem tromol. Tromol ikut berputar bersama roda kendaraan. Kalau trom terhenti maka rodapun akan mengalami hal yang sama.

Sebagai bahan latihan, silahkan di jawab pertanyaan berikut ini ;
1. Jelaskan Fungsi Rem pada Kendaraan ?
2. Jelaskan cara kerja rem hidrolik ?
3. Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen rem hidrolik ?

Sistem Rem

brakelayout.jpg
Sistem rem pada kendaraan merupakan salah satu komponen penting keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya, dan ini penting sekali dalam pekerjaan membongkar, memeriksa, menyetel dan memperbaiki serta merakitnya dengan secermat mungkin. Adapun fungsi dari sistem rem itu sendiri adalah :
  1. Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan.
  2. Mengontrol kecepatan selama berkendara.
  3. Untuk menahan kendaraan pada saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak.
buku_informasi0004.jpg buku_informasi0005.jpg
Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat. Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi. Sistem rem mobil diklasifikasikan berdasar :
  • Lokasi pemasangan : pada roda (wheel brake) dan Propeller shaft (center brake)
  • prosedur operasi : Manual type (parking brakes) dan foot pressure brakes (servis brakes)
  • Kontruksi : Internal expansion (drum brakes), external expansion, Disk brakes
  • Mekanisme : Mechanikal types, Hydraulic types, Pneumatic Types, Vacuum types, Exhaust brakes.
Sistem rem hidraulis
Sistem rem hidraulis adalah sistem rem yang mekanisme pemindahan tenaga dari pengemudi menggunakan media fluida (cairan/minyak) untuk melakukan pengereman pada roda. Komponen utama dari sistem rem hidraulis terdiri dari Brake pedal, brake booster, master cylinder, brake pipe, proportioning valve, caliper(tipe disk brake), wheel cylinder (tipe drum brake).
brksconv.jpg
Brake booster
Pada mobil untuk melakukan pengereman pada keempat roda hanya dilakukan pada satu brake pedal, sehingga dapat anda bayangkan betapa beratnya kerja brake pedal untuk memperbesar tekanan dari pengemudi. Oleh sebab itu dibutuhkan komponen tambahan yaitu brake booster yang berfungsi untuk memperingan kerja pedal dengan meningkatkan tenaga pengemudi empat sampai lima kali lipat memanfaatkan kevakuman intake manifold pada saat mesin hidup.
booster.gif booster.jpg
Prinsip kerja brake booster memanfaatkan tenaga kevakuman yang di hasilkan oleh intake manifold pada saat mesin hidup, Seperti yang terdapat pada gambar diatas, terdapat 2 chamber (vacuum chamber dan Variable pressure chamber) pada booster yang masing-masing dipisahkan oleh diaphragm. Input shaft(operating rod) berhubungan dengan brake pedal dan mengatur buka tutupnya atmospheric vacuum port yang berhubungan dengan variable pressure chamber. Fulcrum plate menempel pada diaphragm ditahan oleh spring dan berhubungan dengan master cylinder push rod. Kemudian Vacuum connection berhubungan dengan selang vacuum ke intake manifold.
Secara sederhana kerja brake booster yaitu…pada saat mesin hidup vacuum chamber akan terjadi kevakuman karena vacuum chamber dan variable pressure chamber tidak terbuka maka diapragm tidak akan mendorong fulcrum plate. to be continued dulu yah……..


Mengenal Sistem Rem ABS

detail berita
F: Diagram ABS (team integra)
REM adalah nyawa saat kita berkendara. Bisa dibayangkan betapa fatalnya sebuah kendaraan apabila tidak memiliki rem saat berjalan. Seiring berkembangnya teknologi, fitur keamanan soal rem terus berkembang, termasuk penemuan sistem Anti-Lock Breaking System atau lazim disebut ABS.

Pengertian paling sederhana tentang ABS adalah sistem rem anti terkunci. Sistem ini bekerja pada pengereman mobil untuk mencegah terjadi penguncian pada roda saat situasi terjadi pengereman mendadak.

ABS akan bekerja menggunakan sensor saat roda mengunci setelah terjadinya pengereman mendadak. Saat sensor membaca ada roda yang mengunci, sensor akan memberi perintah kepada piston rem untuk mengendur dan mengencang kembali saat roda berputar. Proses itu berlangsung sangat cepat, mampu mencapai 15 kali setiap detik. Hasilnya, mobil dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.

Sebelum ditemukan teknologi ABS, para pengemudi ataupun pembalap, sudah mempraktekan secara manual cara kerja dari ABS, dengan cara menekan pedal rem dan sesekali melepasnya (bahasa lainnya mengocok rem). Tapi, perlu jam terbang tinggi dari seorang pengemudi, untuk melakukan teknik ini. Sisanya, kebanyakan pengemudi menekan langsung pedal rem dengan harapan mobil akan berhenti.

Ada kesalahan persepsi pada fungsi rem menyebabkan rendahnya pemahaman soal manfaat ABS. Oleh karena itu, fungs rem ABS sama sekali tidak bisa dianggap remeh, terlebih saat kita berkendara di kondisi jalan licin.

Perlu diingat, fungsi utama rem adalah mengurangi putaran roda, bukan sebagai alat penghenti kendaraan. Alhasil, masih banyak ditemukan mobil tanpa fitur ABS akan tetap meluncur meskipun sudah menginjak rem. Ini bukan persoalan roda yang masih berputar, tapi adanya ganya gaya sentrifugal, yang berbanding lurus dengan kecepatan mobil (semakin cepat mobil, semakin besar gaya sentrifugal).

Bahaya yang ditimbulkan dari gaya sentrifugal akan melempar mobil lurus ke depan, dengan catatan kemudi juga dalam keadaan lurus. Tapi bila kemudi sedang dalam keadaan berbelok, hasilnya mobil bisa tak terkjendali dan terbalik. Disinilah ABS diciptakan untuk mengurangi gaya sentrifugal

Daftar Blog Saya